Mediakebenarankeadilan.com – Adalah suatu hal yang sangat menarik perhatian, bahwa kebanyakan dari pendapat modern mempunyai hubungannya sejajar dalam alam. Salah satu dari pendapat itu ialah kenyataan, bahwa kalong melakukan radiolocatie.
Ilmu pengetahuan sudah lama memberikan perhatian terhadap kenyataan, bahwa kalong itu sanggup menghindarkan rintangan rintangan dalam jalannya sementara ia terbang. Hal ini lebih menarik perhatian, kalong kalong terbang dalam gelap, sedang matanya sangat kecil. Akan tetapi tidak dapat disangsikan, bahwa pancaindra yang mengantar binatang ini dalam geraknya, bukanlah penglihatannya. Dengan binatang ini telah diadakan percobaan dengan cara menutup matanya, sehingga mereka tidak bisa lagi melihat. Kemudian mereka dilepaskan dalam suatu bilik dimana dipasang banyak kawat. Nyata pada umumnya bahwa binatang ini dapat menghindarkan kawat kawat itu dengan tidak bergantung pada penglihatannya. Suatu hal yang menunjukkan bahwa kalong mempunyai suatu pancaindra istimewa ialah, bahwa ia mempunyai telinga yang lebar dan tonjol tonjol dikepala. Mungkinkah tonjolan ini bekerja sebagai pesawat penerima untuk getaran udara yang diakibatkan oleh serangga serangga yang terbang lalu ?
Berkat penyelidikan dua orang Amerika Griffin dan Galambos dari Harvard, maka pada waktu ini dapatlah kita peroleh beberapa keterangan tentang pancaindra istimewa ini. Rupa – rupanya mereka itu mendapat petunjuk dari radar yang mengirim gelombang gelombang radio. Jika gelombang gelombang ini kena pada suatu benda, maka hal ini menyebabkan suatu gema yang dapat dilihat pada suatu layar tertentu. Dari gema ini orang dapat menetapkan jarak letaknya suatu benda, kalau gelombang gelombang radio” digantikan dengan gelombang gelombang suara”, maka dapatlah kita katakan, bahwa kalong kalong bisa menghindarkan benda benda tertentu dengan mempergunakan sistimnya yang merupakan radar. Griffin dan Galambos bisa memberikan bukti, bahwa binatang ini mengeluarkan suara, yang tidak mungkin didengar dengan telinga manusia. Getaran getaran suara ini dikirim oleh binatang itu, dan jika getaran getaran itu tersentuh pada suatu benda, maka itu bergema pada binatang itu. Dengan demikian maka getaran getaran itu ditangkap oleh mikrofon” (ingat pada telinga – telinga lebar dan tonjol tonjol), dan suatu pesanan dilanjutkan terus kepada sayap sayapnya. Dalam sekejap mata binatang itu merobah arahnya dan dengan demikian ia telah dapat menghindarkan suatu rintangan.
Leave a Reply