Kertas dan Peradaban

Sejarah Kertas Mencatat Peradaban Dunia

Mediakebenarankeadilan.com – Pada masa lalu bagaimana ummat manusia dengan kertas dapat memajukan kecerdasan manusia. Masyarakat masyarakat primitif yang telah menggunakan kertas, kebudayaannya lebih maju dari pada mereka yang belum menggunakan kertas. Kertas itu mulai dipakai di Asia, didaerah sekitar Lautan Tengah dan Amerika Tengah. Kertas yang dibuat dari serat tanaman mula mula dipakai di Tiongkok dan menjadi alat kebudayaan bangsa bangsa Asia. 

Kira kira pada waktu itu juga bangsa Indian di Amerika Selatan, suku Maya, membuat kertasnya sendiri pula. Dalam tahun 500 tarikh Masehi, peradapan Maya di Amerika Tengah mencapai puncaknya. Bangsa Maya membangunkan kota kota dan jalan jalan dari batu, menuntut ilmu bintang dan merencanakan penanggalan. Kegiatan jiwa yang abstrak ini menimbulkan suatu sistem Hieroglif dan kemudian bangsa Maya mulai membuat kertas dari bahan serat serat. Kerajaan Aztek yang didirikan dalam abad ke 12 menggunakan kertas amat banyak, untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi dalam daerahnya, dari dokumen dokumen undang undang sampai daftar bangsa bangsa yang ditaklukkannya, perusahaan kertas menjadi perusahaan penting. 

Kertas yang dibuat oleh bangsa Mesir, Aztek dan Maya itu bukanlah kertas dalam arti modern. Kertas yang sebenarnya itu, mula mula didapatkan oleh bangsa Tionghoa. Kira kira tahun 500 tarikh Masehi kertas Tionghoa digunakan di seluruh Asia Tengah, baru enam abad kemudian kertas ini sampai pula di Asia Kecil dan Eropa. Dalam tahun 751 bangsa Arab belajar membuat kertas dari pembuat pembuat kertas bangsa Tionghoa yang mereka tawan di Samarkand, dan kecakapan ini mereka bawa ke negeri Spanyol setelah bangsa Moor menyerbu negeri itu. Pabrik kertas yang pertama di Eropa didirikan dalam tahun 1150 di Spanyol Selatan. Kemudian kecerdasan manusia banyak bergantung pada digunakannya kertas dengan tidak memandang bagaimana cara pembuatannya. 

Orang Mesirlah yang pertama kali mencoba menggunakan alat ini, ketika mereka mendapatkan tanaman Papyrus, hal mana menimbulkan kesusasteraan yang giat. Papyrus digunakan sebagai alat penulis oleh semua bangsa bangsa disekitar Lautan Tengah, orang orang Assyria, Persi dan Phunicia. Ketika persediaan Papyrus bagi Eropa terputus oleh kaum Muslimin, Papyrus ini digantikan dengan perkamen. Peperangan agama yang memisahkan Eropa dan dunia Islam menghalang halangi Eropa untuk menggunakan kertas buatan bangsa Arab. Sampai saat orang menggunakan bahan pakaian dari vlas, di Eropa tidak ada bahan bahan cukup guna dibuat kertas. Akan tetapi cara pembuatan kertas meluas dari Spanyol ke Italia, sesudah itu ke Perancis dan Jerman. Setelah cara percetakan ditemukan, maka perkamen menjadi tidak penting lagi artinya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.