Menjamu Laut Dalam Tradisi Tolak Bala

Mediakebenarankeadilan.com – Setiap komunitas budaya Melayu memiliki upacara ritual yang masih dipercaya oleh pemiliknya dan dihubungkan dengan kepercayaan yang bersifat gaib.

Masyarakat Melayu Serdang juga memiliki kekayaan tradisi  berupa acara dan upacara ritual yang merupakan salah satu budaya Melayu paling tua. Salah satu upacara ritual masyarakat Melayu Serdang adalah ritual upacara  jamuan laut yang termasuk dalam jenis upacara tolak bala. 

Kerabat kesultanan  Serdang Wan Ilham mengatakan banyak tradisi yang dilakukan diantaranya jamu kampung, tradisi mandi safar dan tradisi tolak bala kampung. Tradisi tolak bala kampung dilakukan dengan cara berzikir dan dilaksanakan setiap tahunnya.

“Biasanya ada empat desa yang melaksanakannya setiap tahun yaitu Pasar dua Terjun, kiri kanan Kota Pari, melaksanakan ritual mulai dari kampung berzikir terus berjalan sampai ke tepi laut ,ujarnya”.

Adapun makna yang terkandung didalam ritual tolak bala menurut Wan Ilham  tradisi tolak bala bermakna mengantarkan bala – bala ke laut.

Tradisi tolak bala salah satunya adalah jamuan laut. Wan Ilham yang juga merupakan budayawan mengatakan tradisi tolak bala saat ini menemui kendala yaitu bagaimana melestarikan warisan leluhur tersebut kepada generasi muda.

“Adanya arus globalisasi yang  menghantam seluruh manusia di dunia, oleh karena itu para anak muda kita  kalau memang tidak ada bekal dari para leluhur, agama dan sebagainya mau tidak mau arus global ini menghantam sehingga terjadilah krisis inilah yang kita alami sekarang, tambahnya”.

Dia mengatakan beberapa pihak terkait perlu  duduk bersama diantaranya Pemerintah, ulama dan tokoh adat untuk memberikan pengetahuan tentang masalah budaya, masalah agama  kepada generasi muda sebagai filter agar anak muda tidak terpengaruh arus buruk globalisasi.

Ritual jamuan laut dalam tradisi tolak bala bertujuan untuk memberikan persembahan kepada para penunggu laut atau yang dikenal dengan sebutan jimbalang atau mambang laut.Ritual jamuan laut berasal dari masyarakat Melayu lama yang terus hidup sesuai dengan kepercayaan masyarakat Melayu itu sendiri.Kepercayaan ini mempunyai asal yang sama dengan asal nenek moyang bangsa-bangsa Nusantara yaitu dari Asia – indo China yang datang sekitar ratusan tahun lalu.Tradisi tolak bala  yang dilakukan masyarakat Melayu disekitar Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai ini membuahkan harapan bagi kesultanan Serdang agar tradisi tersebut dapat terus dilestarikan dan menghindari adanya intervensi asing terhadap generasi muda saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.